Cilegon | Antero.co – Wali Kota Cilegon, Robinsar, kembali mencuri perhatian publik. Selain dikenal sebagai wali kota termuda, Robinsar resmi dianugerahi predikat Tokoh Pendekar Muda Kota Cilegon dalam ajang Golok Day Award 2025. Penghargaan bergengsi tersebut diberikan langsung oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cilegon sebagai bentuk apresiasi atas komitmen Robinsar dalam melestarikan seni dan budaya lokal, khususnya tradisi golok Cilegon. Minggu (16/11/25)
Tak hanya menerima piagam dan golok simbolis, Robinsar juga mendapatkan cincin kehormatan pendekar, yang menandai pengakuan atas peran dan dedikasinya dalam menghidupkan kembali semangat budaya di Kota Baja.
Dalam sambutannya, Robinsar mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk menjaga kondusifitas selama festival berlangsung.
“Saya minta bapak ibu di sini menjaga ketertiban umum sampai dengan selesai, sehingga tidak ada hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Robinsar menegaskan bahwa Golok Day bukan sekadar pagelaran seni dan budaya, tetapi juga identitas kearifan lokal yang menjadi kebanggaan warga Cilegon. Ia mengakui bahwa pelaksanaan tahun ini masih memiliki banyak kekurangan, mengingat event ini baru pertama kali digelar secara besar-besaran.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Cilegon, Haji Abdul Rozak, menyampaikan bahwa Gelaran Golok Day Festival 2025 menjadi bukti nyata kebangkitan budaya Banten pascapandemi. Setelah sempat terhenti akibat COVID-19, kegiatan tahunan ini kembali menggeliat dan diikuti ribuan peserta dari berbagai perguruan silat.
“Hari ini kurang lebih ada 4.000 peserta yang terlibat, terdiri dari berbagai aliran seperti EPSHT, Persinas ASAD, Tawang Suci, dan lainnya. Semua bergabung tanpa sekat, demi melestarikan warisan budaya Banten,” ujar H. Abdul Rozak di sela kegiatan yang berlangsung di Lapangan Kalipet, Kota Cilegon, Sabtu (15/11/2025).
Ia menegaskan, event ini bukan sekadar ajang pertunjukan silat dan budaya, tetapi juga momentum memperkuat identitas daerah. “Ke depan, kami ingin Golok Day tidak hanya berskala lokal atau provinsi, tapi juga menjadi agenda nasional bahkan mendunia. Kita ingin menjadikannya bagian dari kalender wisata budaya yang bisa menarik wisatawan dari berbagai negara,” tambahnya.
H. Abdul Rozak juga menilai bahwa kebangkitan Golok Day merupakan bentuk nyata persatuan para pendekar dan komunitas budaya di bawah koordinasi IPSI dan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Cilegon.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Cilegon, Heni Anita Susila, menyebutkan bahwa animo masyarakat pada kegiatan tahun ini sangat tinggi.
“Diperkirakan ada lebih dari 4.000 pengunjung hingga malam nanti. Rangkaian acaranya beragam, mulai dari kirab budaya, pementasan silat dari delapan kecamatan, hingga festival pencak silat dan pertunjukan seni daerah,” jelas Heni.
Lebih lanjut, Hj. Heni Anita Susila, M.Pd kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Cilegon mengungkapkan bahwa Golok Day Festival 2026 ditargetkan masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) yang dikelola oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, sebagai bagian dari kalender resmi pariwisata nasional.
“Insya Allah tahun depan, Golok Day Festival akan menjadi event nasional dan internasional. Harapannya, bisa menarik peserta mancanegara dan memperkuat posisi Cilegon sebagai tuan rumah budaya pencak silat,” tegasnya.
Hj. Heni Anita Susila, M.Pd kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kota Cilegon menambahkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Cilegon akan terus mengupayakan agar pencak silat masuk sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah, untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya daerah.
“Tujuannya bukan hanya agar anak-anak mengenal pencak silat sebagai warisan leluhur, tapi juga bisa menjadikannya prestasi bagi sekolah, kota, dan provinsi,” ujar Heni.
Meski dengan dukungan anggaran terbatas, Heni mengapresiasi sinergi pemerintah, sponsor, dan para donatur. “Alhamdulillah
(Saroh)


