RS Dinda Jati Uwung Tangkot Dikritik Lamban Tangani Pasien BPJS, Putra Wartawan Terlantar di IGD

oleh -39 Dilihat
RS Dinda Jati Uwung Tangkot Dikritik Lamban Tangani Pasien BPJS, Putra Wartawan Terlantar di IGD

Kota Tangerang | Antero.co — Pelayanan pasien BPJS di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Dinda, Jati Uwung, Kota Tangerang, Provinsi Banten, menuai sorotan tajam. Keluarga pasien mengeluhkan lambannya penanganan yang dialami putra kedua seorang jurnalis media online Bantenmore.com, Hasan Hariri, atau yang akrab disapa Kang Hariri, pada Minggu malam (26/10/2025).

Putranya, M. Adriansyah, santri Pondok Pesantren Al-Mansyuriyah Sepatan, dibawa ke RS Dinda sekitar pukul 19.56 WIB dengan keluhan demam tinggi. Namun, hingga pukul 23.00 WIB, pasien belum mendapat penanganan dokter. Petugas medis hanya melakukan pemeriksaan awal seperti tensi, timbang berat badan, cek suhu tubuh, dan menanyakan keluhan pasien.

> “Anak saya hanya diperiksa perawat tanpa tindak lanjut dari dokter. Hingga berjam-jam tidak ada tindakan serius. Saya kecewa dengan pelayanan RS Dinda, terutama terhadap pasien BPJS,” ujar Kang Hariri kepada Antero.co.

 

Ia menambahkan, selain keterlambatan penanganan, fasilitas ruang IGD juga penuh sehingga pasien baru sulit mendapatkan tempat tidur. “Saya merasa anak saya terlantar. Karena tak kunjung ditangani, saya akhirnya memutuskan untuk membawa putra saya ke rumah sakit lain,” imbuhnya.

Keluhan serupa juga datang dari pasien BPJS lain yang berada di IGD malam itu. Seorang pasien lansia asal Kecamatan Pasar Kemis mengaku sudah sering mengalami penundaan pelayanan.

> “Pasien BPJS seperti kami ini sering menunggu berjam-jam tanpa kejelasan. Saya sudah tua dan sakit, tapi dokter tak kunjung datang. Akhirnya saya pergi ke rumah sakit lain saja,” keluhnya.

 

Situasi serupa juga dialami pasien bayi berusia satu tahun asal Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang. Bayi tersebut terus menangis di pangkuan ibunya akibat demam tinggi, namun tidak juga mendapat penanganan dari dokter jaga IGD.

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan publik atas kualitas pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS, yang seharusnya mendapat perlakuan setara dengan pasien umum.

Masyarakat berharap pihak manajemen RS Dinda Jati Uwung dapat melakukan evaluasi dan perbaikan pelayanan, khususnya di ruang IGD, agar kejadian serupa tidak terulang.

(BG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.