Telur Mentah Dikirim ke SDN Sentul Jaya 1, Wali Murid dan Aktivis Kritik Dapur MBG Desa Sentul

oleh -40 Dilihat
Telur Mentah Dikirim ke SDN Sentul Jaya 1, Wali Murid dan Aktivis Kritik Dapur MBG Desa Sentul

Tangerang | Antero.co – Program Makan Bergizi (MBG) di SDN Sentul Jaya 1, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan tajam. Dapur MBG di Desa Sentul diduga mengirim telur mentah langsung kepada siswa, tanpa pengawasan maupun panduan yang memadai. Rabu (08/10/25)

Sejumlah wali murid menilai tindakan tersebut membahayakan anak-anak, karena siswa sekolah dasar belum memahami cara menangani bahan mentah dengan aman. Mereka menegaskan, makanan yang dikirim harus dalam kondisi matang, higienis, dan layak konsumsi.

Sebelumnya, insiden serupa juga pernah terjadi, ketika ayam setengah matang dan masih berdarah dikirim ke sekolah. Salah seorang karyawan dapur MBG Sentul bahkan mengakui adanya kesalahan dalam proses pengolahan.

Ketua Umum DPP BIAS Indonesia, Eky Amartin, menilai kelalaian ini tidak bisa dianggap sepele.

> “Program MBG bertujuan meningkatkan gizi anak-anak, tapi jika dapur MBG mendistribusikan telur mentah, itu jelas melanggar prinsip keamanan pangan. Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan harus segera melakukan evaluasi menyeluruh,” tegasnya.

 

Hal senada disampaikan Asep S. alias Abenk, Ketua Badak Banten Kecamatan Balaraja sekaligus wali murid. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab penyelenggara program.

> “Dapur MBG wajib memastikan semua makanan matang dan aman. Tidak boleh ada telur mentah yang dibagikan begitu saja,” ujarnya.

 

Sementara itu, pemilik dapur MBG mengklaim bahwa beberapa lauk yang kurang matang masih dalam “batas wajar” dan menyatakan telah melakukan evaluasi internal serta memprioritaskan tenaga kerja lokal.

Menanggapi pernyataan tersebut, Eky Amartin menegaskan kembali:

> “Tidak ada istilah wajar untuk lauk kurang matang atau telur mentah sampai ke tangan siswa. Anak-anak tidak boleh menjadi korban kelalaian sistem distribusi makanan.”

 

Para wali murid berharap kejadian ini tidak terulang, serta mendesak agar setiap dapur MBG memastikan makanan matang, higienis, dan aman. Mereka menegaskan, tujuan program peningkatan gizi anak tidak boleh berubah menjadi ancaman kesehatan akibat kelalaian pengolahan makanan.

(BG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.