Gubernur Banten Andra Soni: Rumah Sakit Pemprov Banten Terus Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

oleh -7 Dilihat
Gubernur Banten Andra Soni: Rumah Sakit Pemprov Banten Terus Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Banten | Antero.co – Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, rumah sakit Pemerintah Provinsi Banten terus meningkatkan pelayanan kesehatan. Termasuk pelayanan penanganan penderita thalasemia yang selama ini sudah berjalan.

Hal itu ditegaskan Andra Soni saat menerima Kunjungan Perhimpunan Orang Tua Penderita Thalasemia Indonesia (POPTI) Cabang Kota Tangerang Selatan di Gedung Negara Provinsi Banten Jl. Brigjen KH Syam’un No. 5 Kota Serang, Selasa (5/8/2025).

“Ibu – ibu orang tua penderita thalasemia menyampaikan aspirasi penanganan penderita thalasemia di Provinsi Banten,” ungkapnya.

“Alhamdulillah selama ini penanganan sudah berjalan. Dalam perkembangannya tentu banyak hal – hal yang perlu diperbaharui dan ditingkatkan,” tambah Andra Soni.

Menurutnya, penderita thalasemia juga membutuhkan perhatian karena mereka juga adalah pejuang kehidupan. “Kita harus bisa bersama – sama membantu, termasuk dengan BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Dikatakan, rumah sakit Pemprov Banten selama ini sudah menangani serta BPJS Kesehatan juga sudah menanggung. Perlu juga mengkomunikasikan kepada rumah sakit lainnya agar bisa melakukan penanganan kepada penderita thalasemia.

Ketua POPTI Cabang Kota Tangerang Selatan Rahma Fari mengaku bersyukur telah diterima menyampaikan aspirasi orang tua penderita thalasemia kepada Gubernur Banten Andra Soni.

Dikatakan, pelayanan terhadap penderita thalasemia selama ini sudah baik namun ada harapan yang belum terealisasi yakni pemberian kelasi besi yang dikonsumsi penderita thalasemia seumur hidup.

“Itu belum tercover (ditanggung, red) oleh BPJS Kesehatan khususnya di rumah sakit tipe B,” ucap Rahma.

Seperti diungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti, ada kecenderungan peningkatan penderita thalasemia du nasional dan di Provinsi Banten yg saat ini jumlah penderita thalasemia sebanyak 835 orang. Sehingga perlu dilakukan peningkatan pelayanan penanganan penderita thalasemia di rumah sakit pemerintah maupun swasta.

Dikatakan, tantangan pelayanan penderita thalasemia adalah keberadaan dokter spesialis darah. Selain itu, tidak semua rs dapat memberikan layanan Thalasemia dimana dari 135 rs yang ada di banten hanya ada 20 rs yg dapat memberikan penanganan thalasemia dg hanya 14 rs yg sudah bekerjasama dg BPJS Kesehatan.

Sesuai arahan Pak Gubernur, lanjut Ati, pihaknya mengimbau kepada seluruh rumah sakit untuk turut berkontribusi dalam penanganan dan pencegahan thalasemia.

“Dalam upaya preventif, para calon pengantin harus cek kesehatan. Kalau kedua orang tua pembawa sifat, otomatis anaknya menderita thalasemia mayor. Akan memerlukan transfusi darah setiap saat seumur hidupnya,” jelasnya..

“Cek kesehatan calon pengantin penting untuk generasi penerus bangsa,” pungkas Ati.

//Njr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.