Ketua TP PKK Tinawati Andra Soni : Gerakan Literasi dan Bercerita Berikan Dampak Positif Bagi Anak

oleh -22 Dilihat

Banten | Antero.co – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Banten Tinawati Andra Soni mengatakan gerakan literasi dan bercerita menjadi salah satu daya dukung dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Demikian disampaikan Tinawati Andra Soni saat menerima kunjungan Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten di Aula Gedung PKK Provinsi Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Kamis (17/7/2025).

“Gerakan literasi dan bercerita dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi anak-anak kita,” ungkap Tinawati Andra Soni.

Dalam kesempatan itu, Tinawati Andra Soni juga berharap gerakan literasi dan bercerita juga dapat didukung semua pihak. Salah satunya dari pers dan media massa, sehingga hal itu dapat lebih masif dan tersampaikan kepada masyarakat.

“Tentunya hal ini juga butuh kolaborasi dan sinergi semua pihak,” katanya.

Sementara, Wakil Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten Ken Supriyono mengatakan, pihaknya mewacanakan Gerakan Banten Bercerita untuk menumbuhkan kebiasaan bercerita pada ibu kepada anak-anak di Provinsi Banten.

Dikatakan, untuk menyukseskan program itu pihaknya menggandeng PKK Provinsi Banten sebagai mitra.

Ken Supriyono menyampaikan, Gerakan Banten Bercerita digagas untuk meningkatkan literasi di Provinsi Banten yang selama ini dinilai masih rendah. Dengan kegiatan bercerita diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan anak pada buku.

“Ini juga untuk mengalihkan anak dari gadget,” ujarnya.

Supri menuturkan, kebiasaan bercerita yang dilakukan orang tua kepada anak atau guru kepada murid akan mengembangkan imajinasi anak. Selain itu, anak akan dekat dengan buku sehingga diharapkan ketika besar memiliki kebiasaan membaca buku secara baik.

Menurutnya, ibu – ibu merupakan sosok yang paling cocok dalam kesuksesan gerakan itu karena sosok ibu lebih dekat dengan anak. Selain itu, proses bercerita atau mendongeng juga akan lebih mendekatkan hubungan emosi orang tua dengan anak.

“Anak yang rutin dibacakan cerita akan memiliki pengingat dan daya dukung bagi anak tersebut,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Wahyu Arya, salah satu perumus Gerakan Banten Bercerita, menuturkan, literasi selama ini dipahami sebagai sesuatu yang berat dan digeluti hanya oleh orang yang serius. Padahal, literasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan menyenangkan, salah satunya dengan bercerita.

“Ibu adalah sosok yang paling tepat diajak untuk menggaungkan gerakan ini,” pungkasnya.

//Njr

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.