LSM KCBI Soroti Dugaan Pungli di Samsat Belahraja

oleh -326 Dilihat

Kabur Tangerang | Antero.co – Dugaan pungutan liar mencuat di Samsat Belahraja, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten menjadi sorotan Anggota LSM Kemilau Cahaya Bangsa Indonesia (KCBI), Irwandi Gultom. Rabu 3 September 2025.

Irwandi, menegaskan dugaan pungutan liar (pungli) yang terjadi di Samsat Belahraja, yang diduga dilakukan oleh oknum kepolisian, menurut dia, adalah preseden buruk dan harus dihentikan.

Oleh sebab itu, Irwandi meminta kepada aparat penegak hukum untuk diusut tuntas aktivitas dugaan pungli yang terjadi di Samsat Belahraja.

Irwandi menuturkan, bahwa dugaan pungutan liar di Samsat Belahraja yaitu;

1. Dugaan pungli penerbitan surat mutasi kendaraan roda 2 dan roda 4 atau lebih, diduga tak sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2020 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada instansi Kepolisian menetapkan tarif PNBP untuk penerbitan surat mutasi Roda2 Rp. 150.000,- dan Rp.250.000

2. Diduga pungli Proses Tukar Nama (TKN) Rp. 100.000,. Per setiap proses Tukar Nama atau yang biasa disebut dengan balik nama.

3. Diduga pungli pada proses pendaftaran kendaraan baru roda 4 atau lebih dikenakan dugaan pungli sebesar Rp. 82.000., dan untuk pendaftaran kendaraan baru roda dua di tengarai di kenakan pungli Rp. 57.000,. per setiap proses pendaftaran kendaraan baru.

4. Diduga adanya pungli untuk biaya tambahan untuk ganti STNK Rp. 35.000,-

Sementara itu, Kepala UPT Samsat Belahraja, Dr. Ali Hanafiah, mengucapkan terimakasih atas informasi yang disampaikan oleh awak media. Bahkan kata dia, itu sebagai bahan evaluasi kedepan setalah dilakukan pengecekan. Kata Ali, informasi tersebut, dirinya mengklaim tidak benar.

” Kami tegaskan tidak pernah ada pungli apapun di samsat balaraja pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku menurut Undang- undang Republik Indonesia adapun adanya PNBP yang dibayarkan sudah sesuai ketentuan yang berlaku,” sanggah Ali kepada awak media Antero.

Ali Hanafiah juga menyatakan, bahwa pegawai Samsat Belahraja sudah di arahkan untuk tidak menerima pungli dalam bentuk apapun. Terlebih lagi kata dia, kondisi seperti ini kurang kondusif.

” Kemarin aja kami hanya buka di induk jadi mohon tidak menyebarkan hoak ya bu bantu kami,” sangkal dia.

Ali pun menceritakan, kejadian yang terjadi di Samsat Kediri dan Daan Mogot di bakar, ujarnya, gara-gara provokasi.

” Mohon bantu kami untuk tidak menyebarkan berita HoaK saya yakin media sahabat kami selama ini selalu koperatif dengan media manapun. Semua samsat lagi diserang sekarang dengan isu yang sama, nanti kalau ke Samsat temui aja, Ayu staf saya ya,” tutupnya.

(Holidia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.