Kabupaten Tangerang | Antero.co – Isu menyeruak akan adanya aksi besar-besaran Dua Desa yang berada di Sekitar Kawasan industri Cikupa Mas terkait Penerimaan calon karyawan baru yang Viral di jagat maya, yaitu Penerimaan Calon Karyawan PT. KMK Global Sport.
Akhirnya, atas inisiatif para aktivis Dua Desa yaitu Desa Talagasari dan Desa Pasir Gadung akhirnya klarifikasi.
Jayadi, salah satu penggagas perwakilan pertemuan menjelaskan isyu yang berkembang dikalangan masyarakat 2 Desa khususnya Desa Talagasari terkait info lowongan tenaga kerja yang cukup banyak dilakukan oleh KMK, tak ada satu pun, infomasi datang baik dari PT. KMK Global Sport maupun dari Pemdes Talaga.
“Tak ada informasi untuk kami yang ada di wilayah Desa Talagasari baik info dari Perusahaan maupun dari Pemdes Talaga,” ungkapnya.
Kang Uje, biasa disapa ini, justru informasi dia dapat dari Rekan-rekan aktivis serikat yang ada di perusahaan tersebut, dan setelah saya tanya ke Pemdes Talagasari bahwa hal terkait informasi rekrutment di PT.KMK tidak ada informasi,” ucapnya, dan masih menurut Kang Uj biasanya Pemdes Talaga memberitahukan info ini kepada Desa-desa tetangganya sesuai kesepakatan terdahulu, bahwa rekrut untuk PT.KMK infomasinya satu pintu ke pemdes Talaga. Namun itu tidak ada,” sambungnya.
Nah, isu rekrut ratusan yang viral di group-group WA terus menyebar hingga Desa Pasir gadung. Dan hal serupa kita dapatkan bahwa Desa Pasir gadung pun tak mendapat kabar dari Pemdes Talaga sebagai pengatur kouta untuk Desa Pasir Gadung.
“Akhirnya beberapa teman mencoba menkonfirmasi ke pihak pihak terkait diantaranya adalah Pihak manajemen KMK namun jawabannya ada untuk Desa Talagasari, silahkan untuk daftar ke Pemdes Talaga, kita ikuti arahan itu, namun kouta sudah Full terisi, dan kami seperti pengemis dilempar sana sini,” paparnya.
Perlu diketahui bersama bahwa KMK merekrut lebih dari 400 calon Pekerja baru, 100 kouta diserahkan ke Pemdes Talaga, sisanya 300 an dikelola sendiri oleh Perusahaan. Ini kan tidak fair, segitu banyaknya Kami Warga Desa Talagasari dan Desa Pasir gadung harus menjadi penonton.
“Kekecewaan ini lah yang menyeruak ke hampir ke seluruh masyarakat dua Desa ini, padahal kami punya akses jalan, tidak Fair kami hanya menikmati macetnya pagi dan sore Armada-armada KMK melewati rumah rumah kami, debu debu armada KMK hanya untuk kami isap, sementara kami warga masyarakat.Dua Desa ketika ada Lowongan kerja hanya bisa jadi penonton,” tambah Kang Uj, dengan nada kecut.
Akibat situasi sosial di atas terkait ketidak adilan ini, tersebar isyu warga dua Desa akan demo ke KMK, kang Uj pun menerangkan bahwa itu masih jauh dan sangat sangat kami hindari, kami akan tetap akan berdialog dengan pimpinan tertinggi KMK agar keputusan ini bisa segera final, dan Demo adalah alternatif terakhir.
” Kami akan mencoba dialog dengan pihak pemegang keputusan di KMK agar masalah ini bisa segera tuntas, Demo mah terakhir aja kali yah,” tuturnya.
Dan hari ini kami berkumpul bersama untuk silaturahmi bersama karena kita yakin dengan duduk bersama ada jalinan ukhuwah dan setiap polemik bisa ditepis bersama-sama.
“Jadi jangan baper, kami hanya ngopi dan ngobrol santai,” tutup.Kang Uj
(BG)