Sekjen AWDI Ultimatum Oknum Aktivis IM: Hentikan Arogansi, Cabut Ucapan Lecehkan Wartawan atau Siap-Siap Berhadapan dengan Hukum!

oleh -13 Dilihat
Sekjen AWDI Ultimatum Oknum Aktivis IM: Hentikan Arogansi, Cabut Ucapan Lecehkan Wartawan atau Siap-Siap Berhadapan dengan Hukum!

Paneglang | Antero.co – Gelombang kemarahan insan pers di Kabupaten Pandeglang terus menguat, menyusul pernyataan kontroversial seorang oknum aktivis berinisial IM yang dinilai melecehkan profesi wartawan saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Pandeglang, Selasa (2/9/2025).

Pernyataan IM tersebut tak hanya dianggap merendahkan martabat jurnalis, tetapi juga mencoreng semangat perjuangan rakyat yang seharusnya menjadi inti dari aksi tersebut.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI) DPC Pandeglang, Jaka Somantri, dengan nada keras mengecam pernyataan IM yang disebutnya sebagai bentuk arogansi dan blunder fatal.

> “Aksi itu ruang suci untuk menyampaikan aspirasi rakyat, bukan panggung menghina profesi. Ucapan IM jelas mencederai martabat wartawan. Kalau aksi, ya fokus pada tuntutan, bukan melecehkan profesi kami!” tegas Jaka.

 

Jaka menegaskan bahwa wartawan bukan sekadar peliput, melainkan bagian integral dari perjuangan rakyat. Ia mengingatkan bahwa sejarah perjuangan di Indonesia tak lepas dari peran penting media dalam menyuarakan kepentingan publik.

> “Gerakan rakyat diperkuat oleh pemberitaan pers. Jangan lupa, suara aktivis tak akan bergema tanpa media. Melecehkan wartawan berarti melecehkan rakyat yang kami wakili,” ujarnya.

 

Kecaman terhadap IM datang dari berbagai kalangan, tak hanya dari AWDI. Sejumlah wartawan dari lintas organisasi pers serta perwakilan ormas juga menyuarakan kemarahan mereka.

Seorang jurnalis senior di Pandeglang yang enggan disebutkan namanya menyebut pernyataan IM mencerminkan mental yang tidak dewasa dan jauh dari nilai-nilai perjuangan.

> “Kalau memang pejuang rakyat, harusnya menjaga lisan. Menyerang profesi wartawan itu tidak bisa ditolerir. Kami tidak akan tinggal diam,” ungkapnya.

 

Dukungan juga datang dari kalangan organisasi masyarakat. Salah satu tokoh ormas Pandeglang menyatakan siap berdiri bersama wartawan jika kasus ini terus berlanjut ke ranah hukum.

Jaka Somantri mengungkapkan bahwa dugaan pelecehan profesi wartawan oleh IM telah dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Ia mengultimatum IM untuk segera mencabut ucapannya dan meminta maaf secara terbuka.

> “Turunkan ego, cabut ucapan, dan minta maaf. Kalau tidak, kami pastikan laporan ini dikawal hingga tuntas. Tidak ada ruang bagi pelecehan terhadap profesi wartawan,” tegas Jaka.

 

Insiden ini kini menjadi sorotan tajam publik. Alih-alih memperkuat solidaritas gerakan, ucapan IM justru dianggap sebagai noda yang memecah barisan perjuangan rakyat dan pers.

> “Wartawan bukan musuh aktivis. Tapi jika marwah kami dilecehkan, jangan salahkan bila kami bersatu melawan sampai titik darah penghabisan,” pungkas Jaka dengan lantang.

(BG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.