Jakarta | Antero.co – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Raden Gusti Arief menyoroti wacana peningkatan kesejahteraan guru ngaji melalui kepemilikan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang diungkap Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.
Menurut dia, sertifikasi itu sangat penting sebagai upaya meningkatkan pengakuan formal dan kesejahteraan guru ngaji yang saat ini terdata oleh Pemprov DKI sekitar 6.700 orang.
“Kami menyambut baik langkah standarisasi dan peningkatan kapasitas guru ngaji melalui sertifikasi. Ini bisa membuka akses terhadap berbagai program kesejahteraan, pelatihan, maupun insentif yang lebih terstruktur,” ujar Gusti, Senin (14/7).
Ia menegaskan, kebijakan tersebut harus dilaksanakan secara inklusif, bertahap, dan tidak membebani para guru ngaji yang selama ini telah berjasa besar dalam pendidikan keagamaan masyarakat.
“Jangan sampai niat baik ini malah menjadi beban administratif atau menyebabkan diskriminasi terhadap guru ngaji yang tidak punya akses,” kata Gusti.
Ia berharap, Pemprov DKI Jakarta bisa memfasilitasi para guru ngaji untuk mendapatkan sertifikasi dari BNSP secara gratis.
Terlebih untuk para guru ngaji yang saat ini mengajar secara sukarela tanpa insentif dari Pemprov DKI.
“Oleh karena itu, proses sertifikasi harus difasilitasi dengan pendekatan yang berpihak. Fasilitasi pelatihan dan uji sertifikasi secara gratis oleh pemerintah daerah,” tutur Gusti.
Politisi Partai NasDem itu juga mendorong Pemprov DKI berkolaborasi dengan lembaga keagamaan, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kementerian Agama, dan pondok pesantren untuk menyukseskan peningkatan kesejahteraan guru ngaji.
Ia juga menyatakan siap mendorong pengalokasian anggaran khusus untuk mendukung program itu melalui APBD.
Dengan demikian, memastikan semua guru ngaji yang berada di masjid, musala, maupun di lingkungan pesantren bisa mendapatkan kesempatan yang sama.
“Peningkatan kesejahteraan guru ngaji bukan hanya soal sertifikasi, tapi soal keberpihakan nyata terhadap pejuang pendidikan akhlak di masyarakat,” tandas dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Rano Karno mewacanakan adanya kenaikan insentif guru ngaji dari Rp 500 ribu per bulan menjadi Rp 750 ribu di tahun 2027 apabila sudah mengantongi sertifikasi.
(Aji)