Tangerang Selatan | Antero. co – Viral, video yang mempertontonkan sebuah adegan yang bikin merinding, dimana dalam tayangan video yang berdurasi 01.34 detik itu nampak penjaga toko tramadol dan hexymer mengacungkan senjata tajam jenis pisau. Rabu (16 /07/25)
Informasi yang beredar bahwa penjaga toko Tramadol dan Hexymer di Tangerang Selatan tidak terima ditanya oleh kontrol sosial mengenai usahanya.
Dari berbagai informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa toko tersebut adalah milik Bos Muklis.
Diduga Bos Obat Tramadol dan Hexymer atas nama Muklis telah mendoktrin penjaga toko agar melawan dengan menggunakan pisau untuk menghardik / menghalau para pegiat kontrol sosial, baik LSM maupun Media yang mendatangi tempat usahanya.
Kejadian ini amat risih dan ngeri, mengingat mereka penjual obat golongan G jenis Tramadol dan Hexymer selalu eksis di wilayah Kecamatan Cisauk, Legok, dan Serpong serta Ciputat.
Herannya,.Kemana pihak Aparat Penegak Hukum setempat ?
Mengapa penjual obat tersebut sampai leluasa membuka toko ?
Dan kejadian ini berlangsung sudah lama.
Apakah APH kecolongan atau memang diduga ada pembiaran?
Publik berharap sikap tegas pihak terkait, baik Kepolisian, Satpol-PP, Dinkes, dan BPOM serta MUI untuk melakukan penertiban serta penutupan secara permanen.
Jangan sampai generasi Milenial Tangsel menjadi rusak otak dan mentalnya, karena tidak jarang dan sedikit yang membeli obat tersebut dikalangan pelajar.
Jika ini dibiarkan, apa yang terjadi dimasa depan anak Tangsel ?
Tingkat kecanduan serta kekerasan jalanan bisa saja terjadi, mengingat obat tersebut dapat merusak urat saraf sehat manusia.
Dalam pengoperasian / penjualannya harus diawasi dan harus dengan resep dokter yang telah dianjurkan.
Namun fakta lain , mereka penikmat obat tersebut meminum / mengkonsumsi sesuai keinginan hati.
Tentunya hal inilah yang memicu perubahan mental dalam diri pemakai obat tersebut (Tramadol dan Hexymer-red).
Apalagi dalam adegan tersebut, penjaga toko sudah berani melawan sosial kontrol.
Apa jadinya jika hal tersebut dibiarkan ?
Sudah pasti akan berdampak buruk dihari-hari selanjutnya.
Hingga terbitnya berita ini, Muklis selaku Bos Pengelola Obat Tramadol dan Hexymer tidak dapat memberikan statement nya.
(BG)