Jakarta | Antero.co – Komitmen Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Perjuangan Anak Negeri (YLPK PERARI) dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat tak pernah surut. Kali ini, YLPK PERARI menunjukkan kiprah strategisnya di tingkat nasional dengan menghadiri undangan kehormatan dari Dekan Universitas Pertahanan (Unhan) Mayjen TNI Oktaheroe Ramsi, S.I.P., M.Sc., di Kantor Unhan, Salemba, Jakarta.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting yang menandai sinergi antara dunia pertahanan, akademisi, dan lembaga perlindungan konsumen. Dalam suasana akrab dan penuh semangat kebangsaan, Dekan Unhan mengajak YLPK PERARI untuk mendukung penuh program Presiden Joko Widodo dalam bidang ketahanan pangan, khususnya melalui proyek penanaman jagung di Kabupaten Tangerang.
YLPK PERARI menyambut ajakan itu dengan optimisme tinggi. Sebagai lembaga yang sejak awal berdiri berpihak pada rakyat, khususnya konsumen yang kerap termarjinalkan, YLPK PERARI siap hadir bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga pelaksana aktif program pemberdayaan masyarakat berbasis pangan.
Ketua YLPK PERARI, Hefi Irawan, S. H, menegaskan bahwa lembaganya siap mendorong program ketahanan pangan ini menjadi gerakan bersama masyarakat. “Kami tak hanya bicara soal perlindungan konsumen di ruang sempit transaksi, tetapi lebih luas: bagaimana rakyat bisa berdaulat atas pangan, atas tanahnya, atas masa depannya,” tegasnya.
Turut hadir dalam audiensi tersebut tokoh muda Kevin, yang baru saja menyelesaikan pendidikan tingkat tiga di Akademi Kepolisian (Akpol). Kehadiran Kevin memperkuat semangat kolaborasi lintas generasi dalam membangun Indonesia dari desa, dari pangan, dan dari rakyat.
Juga tampak mendampingi, Bang Yanto dan Indra, yang merupakan asisten dari Brigjen TNI (Purn) Edwar Syah Pernong tokoh nasional yang juga konsisten mendorong agenda-agenda pemberdayaan masyarakat adat dan maritim. Dukungan dari berbagai tokoh ini menjadi bukti bahwa langkah YLPK PERARI tidak berjalan sendiri, tetapi menjadi bagian dari arus besar perjuangan rakyat.
Selama ini YLPK PERARI dikenal kritis dan vokal terhadap penyimpangan kebijakan, terutama yang merugikan konsumen. Namun, dalam momen strategis ini, lembaga tersebut menegaskan bahwa keberpihakan pada rakyat juga berarti bersedia turun langsung ke lapangan, bergotong royong membangun kedaulatan pangan.
Penanaman jagung di Kabupaten Tangerang akan menjadi awal dari banyak proyek pemberdayaan rakyat berbasis pangan. Bukan semata urusan tanam-menaman, tetapi agenda perubahan mindset: dari ketergantungan pada pasar, menuju kemandirian pangan lokal yang adil dan berkelanjutan.
Dengan semangat nasionalisme dan keberpihakan pada wong cilik, YLPK PERARI terus melangkah. Dari ruang pengaduan hingga ladang pertanian, dari meja hukum hingga perbatasan desa perjuangan untuk keadilan konsumen terus dikobarkan.
//Red