Diduga ‘Matel’ Kembali Berulah di Pandeglang-Lebak, Unit Motor Warga Raib Tak Jelas

oleh -53 Dilihat
Diduga ‘Matel’ Kembali Berulah di Pandeglang-Lebak, Unit Motor Warga Raib Tak Jelas

Paneglang | Antero.co – Aksi gerombolan debt collector atau yang lebih dikenal dengan sebutan mata elang (Matel) kembali meresahkan masyarakat. Kali ini, seorang warga Kampung Campaka, Desa Sindangresmi, Kecamatan Cikedal, mengaku menjadi korban perampasan unit kendaraan bermotor di jalan raya oleh sejumlah oknum yang mengatasnamakan penagih angsuran. Rabu (22/10/25)

 

Peristiwa tersebut terjadi di sekitar Terminal Kadu Banen, Kabupaten Pandeglang. Korban bernama Arta mengungkapkan, ia dicegat oleh sekitar enam orang yang mengaku sebagai matel saat dalam perjalanan pulang dari arah Rangkas menuju Sindangresmi.

 

“Saya mulai dibuntuti dari daerah Sampay. Pas di Kadu Banen, saya diberhentikan dan dibawa ke arah depan Indomaret di wilayah Sampay. Di sana motor saya dirampas dengan alasan dibawa ke kantor leasing,” jelas Arta kepada awak media.

 

Namun, setelah korban mendatangi salah satu kantor leasing PT. MCF yang berlokasi di Cikole, unit motornya tidak ditemukan.
“Saya cek ke kantor leasing, motor saya tidak ada. Ini jelas bukan penarikan resmi, tapi perampasan. Saya merasa dirampok di jalan dengan modus penagihan angsuran,” tegas Arta, kesal.

 

Peristiwa ini menambah daftar keluhan masyarakat terhadap ulah oknum debt collector yang kerap bertindak sewenang-wenang dan mengabaikan prosedur hukum yang berlaku. Warga meminta pihak berwenang, khususnya kepolisian dan dinas terkait, untuk segera turun tangan dan memberantas praktik-praktik ilegal yang merugikan konsumen tersebut.

 

Menanggapi laporan ini, Ketua Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) Marcab Cikedal sekaligus Humas KKPMP Markas Daerah Pandeglang, Ade Osin, angkat bicara.

 

“Kami sangat menyayangkan dan mengecam tindakan oknum matel yang kembali berulah. Ini bukan penarikan unit, ini perampasan di jalan. Terlebih, unit motor yang diambil tidak jelas keberadaannya, tidak masuk ke kantor leasing manapun,” tegasnya.

 

Ade mengungkapkan, pihaknya telah menelusuri sejumlah lokasi yang diduga menjadi jalur operasi para oknum matel, mulai dari Cipacung, Kadu Banen, Cibuah, Sampay, hingga Warunggunung di Kabupaten Lebak. Namun, unit motor korban hingga kini tak ditemukan.

 

“Kami juga sudah konfirmasi langsung ke PT. MCF di Cikole, pihak gudang menyatakan tidak ada unit motor milik korban. Ini patut diduga sebagai tindakan kriminal berkedok penagihan, dan sangat merugikan masyarakat,” Tegas Ade Osin.

 

Pihaknya mendesak aparat kepolisian di wilayah Pandeglang dan Lebak untuk segera bertindak tegas terhadap oknum-oknum yang mencoreng citra lembaga pembiayaan dan menciptakan keresahan di tengah masyarakat.

 

(BG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.