Kabupaten Tangerang | Antero.co – Nama Ketua Forum Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, kritik tajam datang dari Mulyadi, Sekjen Media Center Jayanti (MCJ) sekaligus pemerhati kebijakan sosial di Kabupaten Tangerang, yang menilai kepemimpinan Ketua Forum RTLH saat ini tidak layak dijadikan teladan.
Menurut Mulyadi, Ketua Forum RTLH Kecamatan Solear kerap menunjukkan sikap tertutup dan kurang transparan dalam menjalankan tugasnya. Hal ini dinilainya dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap program bantuan sosial yang sangat dibutuhkan warga kurang mampu.
“Seharusnya seorang pemimpin forum seperti Ketua RTLH itu bisa menjadi contoh dalam hal keterbukaan, tanggung jawab, dan pelayanan kepada masyarakat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, beliau sulit ditemui, jarang berkomunikasi dengan Media, bahkan media pun sering mendapat penolakan saat ingin konfirmasi program,” ujar Mulyadi kepada awak media. Jumat (19/07/25)
Mulyadi menegaskan, ketertutupan dan minimnya komunikasi sangat berbahaya bagi kelangsungan program bantuan pemerintah. “Jangan sampai anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk rakyat kecil justru disalahgunakan atau tidak tepat sasaran karena lemahnya pengawasan dan kepemimpinan,” imbuhnya.
Beberapa Media cetak dan Online mengaku kecewa karena tidak pernah mendapatkan informasi yang jelas mengenai mekanisme seleksi penerima bantuan RTLH maupun perkembangan pelaksanaan program itu sendiri. “Kalau ditanya ke forum, selalu tak di respon,Kami sebagai Control sosial jadi curiga, sebenarnya ada apa di balik semua ini?”
Mulyadi berharap, ke depan Ketua Forum RTLH Kecamatan Solear dapat memperbaiki diri dan belajar dari kritik yang ada. Ia juga mengimbau pemerintah daerah untuk lebih selektif dalam menunjuk figur pemimpin forum agar program sosial dapat berjalan transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Forum RTLH Kecamatan Solear belum memberikan tanggapan atas kritik yang disampaikan Mulyadi.
(BG)
