Pandeglang | Antero.co – Perobohan Masjid Nurul Tihjarot di Desa Tobat, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, menuai sorotan. Perwakilan tokoh masyarakat Jiput, Kabupaten Pandeglang, menyatakan siap mengawal persoalan tersebut serta berencana melakukan aksi damai.
Masjid yang telah berdiri lebih dari 30 tahun itu disebut menjadi tempat ibadah dan pengajian masyarakat setempat. Perobohan menggunakan alat berat (eskavator) tanpa musyawarah terlebih dahulu dengan warga dinilai sebagai tindakan yang melecehkan simbol keagamaan dan melukai perasaan umat Islam.
Dalam pernyataan sikapnya, tokoh masyarakat Jiput menyampaikan empat poin tuntutan:
1. Meminta Kapolda Banten segera menindaklanjuti laporan dugaan penistaan dan perobohan tempat ibadah.
2. Menuntut kejelasan proses penyelidikan terhadap Kepala Desa Tobat yang dilaporkan masyarakat.
3. Mendesak agar Masjid Nurul Tihjarot dibangun kembali sehingga masyarakat dapat beribadah seperti sediakala.
4. Menyatakan kesiapan untuk melakukan aksi damai ke Polda Banten guna menyampaikan aspirasi secara langsung.
Muhamad Dasa Hambali, pimpinan Yayasan Tjimande Tarikolot Cakra Nusantara Kabupaten Pandeglang, menegaskan bahwa pihaknya berharap aparat kepolisian, khususnya Polda Banten, bertindak adil dan tegas.
“Kami berharap pihak kepolisian bertindak adil dalam menyelesaikan persoalan ini demi menjaga ketenangan umat dan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum,” ujarnya.
(BG)