Kabupaten Tangerang | Antero.co – Program bedah rumah yang seharusnya menjadi wujud kepedulian pemerintah terhadap warga kurang mampu, kembali menuai sorotan. Kali ini, proyek bedah rumah milik Ibu Aswana, warga Kampung Sempur RT 17 RW 06, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, diduga sarat masalah. Rabu (15/10/25).
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, proyek yang telah berjalan selama tiga hari tersebut tidak dilengkapi papan informasi publik maupun Rencana Anggaran Biaya (RAB). Padahal, keberadaan papan proyek menjadi bentuk transparansi penggunaan dana negara. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya upaya menutupi nilai anggaran serta spesifikasi pekerjaan dari pengawasan publik.
Selain itu, kualitas material bangunan juga dipertanyakan. Bahan seperti batu selkon diduga berkualitas rendah, balok kayu yang digunakan merupakan kayu kelapa muda yang mudah lapuk, dan sejumlah bambu bekas proyek lain tampak digunakan kembali pada struktur bangunan.
Tak hanya itu, aspek keselamatan kerja pun tampak diabaikan. Para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) sebagaimana standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Salah satu warga sekitar yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa pekerjaan berlangsung tanpa pengawasan langsung dari pihak pelaksana lapangan (PL) kecamatan.
Sementara itu, salah satu pekerja bernama MS saat dikonfirmasi mengaku bahwa bambu yang digunakan memang berasal dari proyek lain. Pengakuan ini memperkuat dugaan bahwa pekerjaan dilakukan dengan menekan biaya semaksimal mungkin demi meraih keuntungan pribadi.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum melakukan pengawasan lebih ketat agar program bantuan pemerintah benar-benar bermanfaat bagi warga kurang mampu, bukan justru menjadi ladang mencari keuntungan bagi oknum tertentu.
Hingga berita ini diterbitkan, Camat Jayanti Yandri Permana, S.Stp, belum dapat dimintai keterangan karena nomor ponselnya dalam keadaan tidak aktif.
(BG)