Serang | Antero.co – Warga Kampung Paya RT 09 RW 02, Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang menyampaikan sejumlah keluhan terkait proyek swakelola di SDN Paya. Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp775.938.281 itu diduga menyimpan banyak kejanggalan, mulai dari kualitas bangunan hingga pengabaian standar keselamatan kerja.
Menurut warga berinisial MS, pengerjaan rehabilitasi ruang kelas di sekolah tersebut terkesan asal-asalan. Beberapa bagian bangunan yang retak hanya ditambal menggunakan adukan semen tanpa perbaikan struktural yang memadai. Selain itu, pekerja proyek disebut tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Melihat besarnya anggaran yang digunakan, masyarakat mempertanyakan transparansi serta pengawasan proyek. Warga mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Serang untuk turun langsung melakukan pengawasan dan evaluasi.
Keluhan Warga Terkait Akses Jalan
Selain masalah pada proyek fisik sekolah, warga juga mengeluhkan tidak adanya akses jalan ke rumah mereka yang seblumnya ada akses Jalan berada di sekitar sekolah kini di tutup oleh pihak sekolah, Seorang warga bernama Bani menyampaikan permintaan kepada pihak sekolah untuk membuka jalan bagi aktivitas sehari-harinya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Sekolah SDN Paya, Sadiah, S.Pd., menjelaskan bahwa akses jalan sebenarnya sudah ada di samping pagar masih tanah sekolah seluas satu meter, karena akses jalan sebelumnya mengganggu aktivitas sekolah, “ujarnya
Namun, menurut Bani, jalan tersebut belum bisa diakses secara memadai. Ia berharap pihak sekolah membuka hati dan memberikan solusi agar warga sekitar dapat melintas dengan nyaman.selain itu pihak pemerintahan setempat tidak merespon keluhan warganya, “lirihnya
Hingga berita ini diturunkan, masyarakat berharap agar pihak sekolah dan dinas terkait dapat menanggapi secara bijak keluhan-keluhan tersebut demi kepentingan bersama.
(BG)